Kamis, 12 November 2015

batik giriloyo

 




Giriloyo adalah sebuah dusun di bawah kaki perbukitan Imogiri di daerah kawasan selatan Yogyakarta dimana raja-raja  Mataram Islam dimakamkan.

Daerah Giriloyo tidak jauh dari pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta ( sekitar 15 km/ kira-kira 40 menit). Namun karena daerah ini terpencil dan berada di kaki bukit. Suasana khas pedesaan yang sepi dan sunyi namun penuh dengan kebersamaan dan kedamaian sangat mewarnai daerah tersebut.

 


Tidak ada catatan yang eksplisit kapan kerajinan batik tulis masuk ke kampung Giriloyo, diperkirakan sekitar abad ke 17. Saat awal dimana sebagaian besar penduduk menjadi abdi dalem kraton Yogyakarta yang bertugas merawat makam raja-raja Yogya-Solo yang dibangun di atas perbukitan Imogiri.


 
 batik wahyu temurun


Dari situ terjadi interaksi antara kraton dan penduduk, kemudian beberapa tokoh dari kerabat kraton memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu sebagai buruh nyanthing batik.
 
 batik sido asih


Awalnya demikian sampai berabad-abad lamanya penduduk Giriloyo yang menekuni batik masih tetap menjadi buruh dan menjual batik setengah jadi ke juragan-juragan batik di pusat kota di sekitar Kraton Yogyakarta sampai turun-temurun.
 
 batik sido mukti

Para perajin batik tulis Giriloyo yang sampai saat ini masih memproduksi batik-batik yang sarat dengan filosofi, seperti Sido Asih, Sido Mukti, Wahyu temurun, truntum, sekar jagad dan sebagainya demi sebuah keperdulian terhadap warisan budaya yang adiluhung itu maka paguyuban Batik Giriloyo tetap berkomitmen untuk memproduksi batik-batik Klasik (tradisional).


 

 Kalau dulu batik-batik di Giriloyo diproses warna sintetis, yaitu dengan zat pewarna naptol maka sekarang cenderung menggunakan warna alam atau diproses dengan Zatwarna Alam yang mudah didapat di lingkungan sekitar. 
 
batik truntum

Begitulah keindahan batik Jawa yang penuh makna dan arti,keindahan dan ketelitian yang diwariskan secara turun temurun dari pendahulu mereka.

Batik nusantara akan tetap ada jika kita mencintai dan menghargai jerihpayah para maestro pembatik.

Cintailah dan hargailah keindahan batik nusantara.

Salam hangat,

dave tjoa